Minggu, 25 Maret 2012

kata AI hari ini (5)




"Barang siapa yang memenuhi hatinya dengan ridha kepada takdir,
maka Allah memenuhi dadanya dengan kecukupan,
rasa aman, dan qona'ah,
serta mengosongkan hati orang tersebut untuk mencintaiNYA,
kembali kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan
dan menjauhi larangan Allah,
dan bertawakkal kepadaNYA."
(Madarij As-Salikin)

[aozora]

kata AI hari ini (4)


"Sungguh menjadi pejuang da'wah tak kan pernah merugi;
tiap keringatnya kan jadi mutiara,
air matanya kan jadi cahaya,
lelahnya menjadi penebus dosa,
dan gugurnya bernilai surga.
Ya Robb, kumpulkan kami di taman surgaMU..."

Sahabatku, semoga kita ikhlas, sabar, dan istiqomah dalam perjuangan yang mulia ini, tuk tegakkan syariah dan KHILAFAH

[aozora]


kata AI hari ini (3)


"... Dan jika kamu khawatir jadi miskin,
maka Allah nanti memberimu kekayaan dari karuniaNYA,
jika Dia menghendaki.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui,
Maha Bijaksana."
(TQS At-Taubah ayat 28)

Seorang Muslim tak mungkin takut miskin,
karna Allah yang mengurusnya
dan senantiasa mengaruniakan rizki padanya;
yang mesti ditakuti adalah takut tak jujur dalam menjemputnya,
takut tak halal dalam mendapatkannya,
dan tak bersyukur saat mendapat karuniaNYA...

[aozora]

kata AI hari ini (2)


"Cobaan itu akan selalu menimpa seorang mu'min dan mu'minah, baik pada dirinya,
pada anaknya, atau pada hartanya, sehingga ia bertemu pada Allah tanpa dosa sedikitpun."
[HR. At-Tirmidzi no. 2399, hasan shahih]


[aozora]





kata AI hari ini (1)


"SENYUM" itu ringan tak bersuara,
tapi penuh makna;
Ia murah, 
tapi tak ternilai dengan rupiah;
Ia tak butuh tenaga,
tapi besar motivasinya;

"SENYUM" itu hal yang mudah,
tapi selalu nampak indah;

"SENYUM" itu satu hal yang biasa,
tapi maknanya luar biasa;

dan "SENYUM" itu ibadah yang paling mudah,
tapi berpahala setara dengan sedekah.

Penuhilah hari ini dengan pelangi kebahagiaan
dan senyuman syukur padaNYA,
dzat pencipta alam semesta,
Allah subhanahu wa ta'ala Yang Maha Kuasa.

[aozora]



Rabu, 21 Maret 2012

Cerita dari Semut


Kalau ada soal tebak-tebakan: "hitam, kecil, keringetan",, kaya'nya sudah pada tahu jawabannya ya...?
Yupz, btul! semut sedang push-up (azik :D)



Semua orang pasti kenal tentang organisme kecil yang paling rajin ini. SEMUT :)


Kawand, jika kita bertemu dengan seekor semut, biasanya tak jauh dari situ kita akan lihat semut-semut lain yang morfologinya mirip dengan semut yang ditemukan sebelumnya, kan?
Atau kita lihat sepasukan semut sedang berbaris menapak menuju suatu lokasi makanan atau lokasi untuk memindahkan telur-telurnya. Nah... karna itu, semut dijuluki superorganisme. Dia berkoloni dan kehidupannya membentuk kesatuan. Bahasa kerennya berjamaah lah :)


Semut yang berasal dari Famili Formicidae ini, meskipun memiliki ukuran tubuh yang relatif sangat kecil, tapi ia menempati posisi kedua hewan terkuat di dunia, lho... Semut jantan mampu menopang beban dengan berat 50 (lima puluh) kali dari berat badannya sendiri. (waw :D)
Kalau dianalogikan ke manusia, kira-kira rasionya seperti cowo' yang bisa angkat 4 unit sepeda motor* di pundaknya tanpa mengalami encok. (wew :D)


*berat satu unit sepeda motor sekitar 100 kg. 



***
By the way, kawand, pernah perhatikan apa yang para semut lakukan jika mereka berpapasan dengan kawand-kawand atau saudara-saudaranya??? :)
Di sinilah uniknya... Mereka bukan sedang bertabrakan atau bertengkar, tetapi mereka sedang berhenti sejenak untuk menyapa saudaranya. Mungkin seperti cipika-cipiki. Kurang lebih begitu. (azik :D)


Itulah yang kita sebut 'salam semut'


Semut mengajari kita untuk tak lupa menyapa sahabat kita meski di tengah kesibukan kita, meski untuk sahabat yang long time no see plus long distance.
Tahukah, bisa jadi saat ini ada sahabat kita yang merasa 'sendiri' padahal ia berada di tengah padatnya agenda-agenda organisasi yang pastinya banyak orang terlibat di sana...? Bahkan kita termasuk di dalamnya?
Hmm... Jika ini dibiarkan, bisa buahaya, kawand. Ia akan terasuki nuansa kesepian, merasa tidak diperhatikan, panen kacang (ngerasa orang-orang ngacangin dia, maksudnya...) Wah.wah... bisa jadi autisisasi di kalangan para aktivis! Lalu menipisnya ukhuwah, memudarnya rasa cinta, menghilangnya loyalitas, and... out
Padahal masalahnya bisa jadi dipicu hal yang sederhana: "tidak ada yang (sempat) 'menyapanya' saat ia tengah terlibat masalah!!!"


Kita tak pernah benar-benar tahu kapan sahabat kita berada dalam masalah yang menggalauwkan hatinya. Jika kita menangkap sinyal-sinyal itu,, sebagai sahabat yang baik (kita) ini segera ambil tindakan. Setidaknya berawal dari 'salam semut' dan sapaan kita bisa sedikit menghalau lamunannya; senyum hangat kita bisa melumerkan penatnya; raihan tangan kita bisa membuatnya merasa bahwa ia tak sendiri; sejenak kita di dekatnya (bila dirasa perluuntuk curhat) bisa meredam guncangan emosinya; dan sentuhan lembut jemari kita ke bahunya 'kan menguatkannya tuk sanggup melewati semuanya,,, meski sedikit trik ini tak sampai menuntaskan masalahnya. (ahay :D)


Positifnya, jika usai ia melewati masalahnya, kadangkala akan teringat sosok yang tlah menenangkannya tempo lalu. Who??? You are! Kemudian akan kian bersemi cinta dan ukhuwah di antara kalian (cocwit :D). Hey... ayo ingat berawal dari apa, tadi??? Yups, 'salam semut' dan sapa mu :)


that's great...!


Sebenarnya itu adalah rumus yang 14 abad lalu sudah ada formulasinya dari kekasih Allah Rosululloh saw. Beliau bersabda, "Demi dzat yang menguasai diriku, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan belum sempurna iman kalian hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian kutunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan maka kalian akan saling mencintai? Sebarkan salam di antara kalian." (HR Muslim)


So kawand, rajin-rajin tebarkan salam yuk :)
bagus lagi 'salam semut' 

keingetan sama Launun, 
# saalam sambung silatuurahmi
salam menumbuhkan cinta dii hati #


***
Tips OK 'salam semut' :

  1. Bisa langsung dipraktekkan,, syaratnya untuk para akhwat ke akhwat lagi, dan para ikhwan ke ikhwan lagi yah,, kecuali mahrom ;)
  2. Jangan mengawali salam kepada non-Musim, dan begini cara jawab salam dari orang non-Muslim: Rosululloh saw. bersabda, "apabila ahli kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah: wa 'alaikum." (Shohih Muslim No. 4024)
  3. Hindari nyegat orang yang lagi (maaf) keubeuleut untuk 'salam semut' denganmu.
  4. Baiknya jauhi tempat-tempat berikut ini untuk 'salam semut' : tengah jalan, atas rel kereta api, di atas roller coaster, di antara komunitas lesbi atau gay. 



ada ide tambahan??? :) silahkan...


[hikari]

Senin, 19 Maret 2012

Harga Sebutir Mutiara



Seandainya suatu hari kau berjalan-jalan di suatu mall, kemudian kau melewati sebuah toko perhiasan dan tiba-tiba saja penglihatanmu terpanah pada kilauan cahaya dari sejajaran perhiasan permata berbahan dasar mutiara, apa yang ada pada benakmu saat itu? Wajar, kau akan terpesona (setelah itu kau akan menyadari bahwa sekocek uang di sakumu tak cukup untuk menebusnya. ups). Meski kemerlapnya tidak seperti berlian, tapi mutiara cukup terang untuk memantulkan cahaya yang elegant.



Adakah yang tahu berapa harga sebutir mutiara? Dasyat, bisa mencapai belasan juta rupiah, bahkan sebuah mutiara berbentuk oval harganya bisa mencapai 250 ribu dollar (sekitar Rp 2,25 miliar). Harga yang menakjubkan untuk sebuah proses luar biasa yang dilakukan oleh seekor organisme mollusca bercangkang yang hidup di antara lumpur (dasar perairan), yang biasa kita sebut kerang (tiram).


Tiram mutiara (Familia Pteriidae) memiliki banyak anggota species yang menjadi primadona di tiap negara. Di Jepang, misalnya, kerang Pinctada fucata yang dikenal dengan sebutan Mutiara Akoya merupakan Japanese Pearls yang menghasilkan kilauan (luster) lebih terang dibanding kerang lain. Yupz, memang selain tingkat kilauan, warna, bentuk, dan keaslian mutiara lah yang menjadi faktor tingginya harga mutiara.


***
Kawand, tahukah, untuk menghasilkan butiran mutiara cantik ini, ada sebuah perjuangan hebat sang kerang versus irritant*???
Saat cangkang kerang terbuka, ada kemungkinan irritant akan masuk ke dalam rongga mantel kerang. Inilah saat sang kerang akan terluka dan sakit. Lalu perlahan ia bungkus benda asing yang menyakitinya itu dengan kantung mutiara (pearl sac) dan berikutnya perlahan akan mensekresikan nacre. Nacre diistilahkan sebagai Mother of Pearl, sedangkan nacre yang di inti disebut mutiara. Kualitas nacre yang dihasilkan menjadi penentu kualitas mutiara secara keseluruhan. Proses ini bernama biomineralisasi, mirip dengan proses pembentukan tulang pada manusia dan hewan bertulang belakang lainnya. 


Sebuah mutiara alami yang terbentuk tanpa intervensi manusia saaangat jaaarang terjadi. Ia ada di antara ratusan bahkan ribuan kerang. Oleh sebab itu, selama berabad-abad ini kata "mutiara" telah menjadi metafora untuk suatu yang sangat langka, baik, mengagumkan, dan berharga.


***
Itulah kalian, kawand... para pengemban da'wah yang lahir dalam suasana lumpur kapitalisme-sekuler; yang tersakiti oleh imperialisme yang sistemik; yang selalu muak dengan ilusi demokrasi... dan kalian sabar untuk terus menempa diri menjadi insan yang memiliki kepribadian tangguh dan menawan dengan balutan cahaya Islam.


Kawand, SELAMAT. Kalian lah mutiara itu. Kalian sungguh berharga di sisi Robb dan kekasihNYA, yang memiliki harga keimanan yang tinggi, sangat tinggi, bahkan tak terjual oleh dunia. Harga yang layak kalian dapatkan hanyalah surga. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang Mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka..." (TQS At-Taubah ayat 111)


Bahkan di surga nanti, kalian akan mendapatkan para mutiara (permata) yang indah.
"Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." (TQS Ar-Rahmaan ayat 58)
"Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata." (TQS Al-Waaqi'ah ayat 15)
Rupanya kalian kerennn, khan?? (azik :D) Jadi, jangan bersedih lagi ya, dan jangan berputus asa. Keep istiqomah 'di sini'. 


SemangKA! :D
Smangatz KAwand,,
Smangatz Karna Allah!


*keterangan:
irritant: pengganggu, bisa berupa pasir, benda padat, cacing, atau virus



[hikari] 

Karna Allah Sayang Kita

Suatu hari, di tengah berjalannya pembangunan infrastruktur gedung bertingkat pada proyek pemekaran daerah, seorang Arsitek berinisiatif untuk mengobservasi langsung para kontraktor apakah bekerja sesuai perintahnya dan mengontrol kesesuaian antara konstruksi bangunan aslinya dengan design karya sang Arsitek tersebut.


Satu persatu anak tangga ia naiki. Sampai di lantai ke sepuluh, ia baru teringat bahwa gulungan kertas design-nya masih tertinggal di bagasi mobilnya. Lelah ia menaiki tangga, ia memutuskan untuk meminta tolong saja kepada salah saorang dari para Kontraktor dan pekerja yang ada di bawah. Ia munculkan kepalanya ke luar jendela yang baru setengah jadi itu, lalu berteriak memanggil kerumunan orang-orang di bawah yang tengah sibuk berlalu-lalang dan membawa bahan bangunan.


Namun, sia-sia. Deru mesin bor dan bulldozer ditambah lokasinya pada ketinggian 10 tingkat mengalahkan suara kencang sang Arsitek. Suaranya hampir serak, dan tak satu pun dari para pekerja itu yang mendengar seruannya. Lalu ia berinisiatif melemparkan sesuatu untuk menarik perhatian para pekerja, barangkali akan ada yang menengok ke atas dan melihatnya. Ia temukan sebuah koin dari sakunya, lalu ia jatuhkan ke bawah di antara para pekerja itu. Syuut... cling... Koin itu jatuh tepat di hadapan seorang Kontraktor yang juga kawandnya. Sang Kontraktor tadi memungut benda bulat pipih mengkilap yang tadi jatuh di hadapannya. Ahaa... rupanya koin, lalu ia masukan ke dalam sakunya.


Melihat apa yang dilakukan Kontraktor itu, sang Arsitek lalu mengulangi aksinya melemparkan koin sambil berharap sang Kontraktor akan menengok ke atas dan melihat dirinya yang juga tengah sibuk menyeru dan melambai-lambaikan tangan.
Rupanya terulang lagi, hingga beberapa kali, sang Kontraktor tidak menengok ke atas malah mengantongi beberapa koin yang tiba-tiba jatuh di hadapannya itu.


Karna kesal, sang Arsitek akhirnya memutuskan melemparkan sesuatu yang mungkin akan sedikit menyakiti kawandnya ini namun tidak sampai parah melukainya, yaitu batu kecil. Ia cari sebutir batu yang kecil (baca: kerikil), lalu mengulangi aksinya melemparkan batu kecil ini ke arah sang Kontraktor. Syuut... tok... Kali ini mengenai tepat kepala sang Kontraktor. Lalu sambil mengaduh, sang Kontraktor memungut benda yang tadi jatuh di atas kepalanya, yang rupanya adalah batu kecil. Dan seketika itu ia menengok ke atas.


Akhirnya sang Arsitek dan sang Kontraktor itu pun bisa berkomunikasi.


***




Kawand, pernahkah kalian merasakan suatu fragmen episode hidup yang sulit, sempit, atau sakit? Tahukah kalian, mungkin itulah cara Allah melemparkan 'batu kecil' agar kita m-e-n-e-n-g-o-k--k-e--a-t-a-s. Sekedar menengok ke atas... dan berkomunikasi padaNYA. Allah tidak melemparkan kepada kita batu yang ukurannya amat besar sehingga akan melukai atau bahkan menghancurkan kita. Karna Allah Sayang Kita. Seperti seorang Arsitek tadi yang tidak mungkin melemparkan batu yang ukurannya amat besar kepada seorang Kontraktor yang juga kawandnya itu karna akan jauh melukainya.


Kawand, seperti koin tadi, mungkin ada banyak rizki dan kesenangan yang Allah hadirkan di hadapan kita, yang sejatinya adalah ujian atas keimanan kita padaNYA. Agar kita kembali mengingatNYA. Allah SWT berfirman, "Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)." (TQS. Al-A'raaf ayat 168)


Namun, jangan bersedih dulu ya, karna ada pujian dari Rosululloh bagi seorang Mu'min yang menghadapi hal ini: dari Abi Yahya Shuhaib bin Sinan ra. Rosululloh saw. bersabda: "Sesungguhnya menakjubkan keadaan orang Mu'min, karena segala urusannya sangat baik baginya, dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi orang Mu'min. Bila ia memperoleh kesenangan, ia bersyukur, yang demikian itu baik baginya. Dan bila ia tertimpa kesusahan ia juga bersabar, yang demikian itu pun baik baginya". Tentang sabar, Rosululloh saw. bersabda, Hanyalah kesabaran itu pada benturan yang pertama kali." (Muttafaqun 'alaih. Hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhori dan al-Imam Muslim dalam shohi keduanya, dari sahabat yang sama dan mempunyai sanad)


Kawand, jadi jelas ya... tak ada jeda untuk berkeluh kesah, marah, juga bersedih hati atas semua hal yang menimpa kita :). Karna allah Sayang Kita, maka sejatinya Allah hendak meninggikan derajat kita agar kita semakin dekat padanya, jika kita mampu menyelesaikan tiap episode ujian ini dengan sikap terbaik kita. (azik :D)
SemangKA!
smangatz KAwand,,
smangatz Karna Allah!


[hikari]

Manusia Bisa 'Terbang'

11/03/2012 pagi lalu, seorang sahabatku mengatakan,
"kita itu ibarat seekor burung yang tengah terbang tinggi. Sangat tinggi. Sangat sangat tinggi... yang sudah lelah meluncur menembus awan... menghantam angin yang menghadang. Ingin segera mendarat. Karna tempat yang dituju tinggal sesaat. Kalaupun kita (burung itu) disuruh balik kembali ke sarang, tidak akan kuat... mungkin bisa jadi jatuh dari ketinggian itu saking lelahnya kita mengudara. Dan mungkin kita akan butuh waktu yang sangaaat lama tuk bisa pulih serta terbang lagi, kalau terjatuh."


Saat ku bertanya apa yang akan ia lakukan, jawabnya, "saya akan melakukan apa pun yang saya mampu sekuat tenaga tuk tetap terbang. Apapun yang terjadi. Hingga mencapai tujuan. Meski sayap saya terkulai lemas."


that's great... Ada yang punya jawaban lain? (boleh acungkan kaki :D)




Yupz, sejenak benakku sibuk mengolah perkata dan menerjemahkan segurat makna dari kalimat-kalimat itu, yang meski mungkin tak identik dengan apa yang ingin sahabatku ini sampaikan.


Seekor burung yang mampu terbang, berarti ia memiliki sepasang sayap yang kuat. Sepasang sayap yang kibasannya mampu mengangkat tubuhnya melawan gravitasi bumi, membelah udara, dan membawanya tinggi ke angkasa. Kendali sepasang sayap inilah yang menjadi potensi unik bagi sang burung. Dan penerbangan sempurna dapat dilakukan jika sang burung mengetahui kondisi medan terbangnya dengan baik. 


Setiap manusia mampu 'terbang' berada pada level yang lebih tinggi dari sebelumnya, berada dalam proses ikhtiar untuk bangkit dan menggapai mimpi-mimpinya. Pada manusia, semua itu dikendalikan oleh potensi akal/pemikirannya yang diaktualisasikan oleh segenap raganya. Dan 'penerbangan' sempurna dapat ia alami jika memiliki pemikiran yang menyeluruh tentang kondisi medan 'terbang'nya yaitu kehidupan dan alam semesta ini, juga dirinya. Potensi pemikiran khas itu plus segenap ikhtiarnya dapat ia kerahkan untuk meraih the highest levelnya. (agak rumit ya bacanya :D)


Sejak menetas hingga usia sekitar 40 hari, seekor anak burung baru dapat melakukan penerbangan. Pada manusia tidak dibatasi usia minimal kapan ia mampu 'terbang', asalkan akalnya telah mampu membimbingnya, saat itulah pertanda ia siap melakukan 'penerbangan'. 


Jika alasan burung untuk terbang adalah dorongan dari instingnya untuk mempertahankan diri atau melestarikan jenisnya, maka agak berbeda pada manusia yaitu keyakinannya akan ada bahagia di akhir atau di puncak dari 'penerbangan'nya. Bahagia karna sekedar meraih materi, prestige (martabat), eksistensi diri, atau yang hakiki adalah meraih ridho Allah SWT.





*penerbangan = perjuangan*


Kawand, kita sebut 'penerbangan' ini adalah sebuah perjuangan. Perjuangan akan sukses dan dapat meraih 2 keuntungan jika memenuhi dua syarat:

  1. Niatkan ikhlas untuk meraih ridho Allah, bukan simpati manusia. "Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan RosulNYA, maka hijrahnya itu kepada Allah dan RosulNYA. Barang siapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya." (HR. Bukhori no. 1 dan Muslim no. 1907)
  2. Ada syariat yang memerintahkannya. "Dan barang siapa yang melakukan satu amalan yang tidak ada perintahnya dari Kami maka amalan tersebut tertolak." (Shohih, HR. Muslim dari 'Aisyah rodhiallohu 'anha)
Sukses karna akan meraih ridho Allah SWT, dan 2 keuntungan yaitu mendapatkan kemenangan di dunia dan akhirat. (azik :D)

Coba kusimpulkan, yang dimaksud sahabatku ini adalah suatu upaya 'penerbangan' dengan tujuan yang mulia. Sebuah 'penerbangan' yang ditempuh juga oleh ratusan ribu Kaum Muslim pada saat yang sama, yaitu memperjuangkan penegakkan diinNYA. Terus berjuang hinggapun butiran-butiran phospat dari ATP (Adenosin Triphospat) terkuras habis. Terus berjuang hingga Allah menangkan diin (Islam) ini atau kita syahid di dalamnya.
Insya Allah
.



[hikari]