Rabu, 21 Maret 2012

Cerita dari Semut


Kalau ada soal tebak-tebakan: "hitam, kecil, keringetan",, kaya'nya sudah pada tahu jawabannya ya...?
Yupz, btul! semut sedang push-up (azik :D)



Semua orang pasti kenal tentang organisme kecil yang paling rajin ini. SEMUT :)


Kawand, jika kita bertemu dengan seekor semut, biasanya tak jauh dari situ kita akan lihat semut-semut lain yang morfologinya mirip dengan semut yang ditemukan sebelumnya, kan?
Atau kita lihat sepasukan semut sedang berbaris menapak menuju suatu lokasi makanan atau lokasi untuk memindahkan telur-telurnya. Nah... karna itu, semut dijuluki superorganisme. Dia berkoloni dan kehidupannya membentuk kesatuan. Bahasa kerennya berjamaah lah :)


Semut yang berasal dari Famili Formicidae ini, meskipun memiliki ukuran tubuh yang relatif sangat kecil, tapi ia menempati posisi kedua hewan terkuat di dunia, lho... Semut jantan mampu menopang beban dengan berat 50 (lima puluh) kali dari berat badannya sendiri. (waw :D)
Kalau dianalogikan ke manusia, kira-kira rasionya seperti cowo' yang bisa angkat 4 unit sepeda motor* di pundaknya tanpa mengalami encok. (wew :D)


*berat satu unit sepeda motor sekitar 100 kg. 



***
By the way, kawand, pernah perhatikan apa yang para semut lakukan jika mereka berpapasan dengan kawand-kawand atau saudara-saudaranya??? :)
Di sinilah uniknya... Mereka bukan sedang bertabrakan atau bertengkar, tetapi mereka sedang berhenti sejenak untuk menyapa saudaranya. Mungkin seperti cipika-cipiki. Kurang lebih begitu. (azik :D)


Itulah yang kita sebut 'salam semut'


Semut mengajari kita untuk tak lupa menyapa sahabat kita meski di tengah kesibukan kita, meski untuk sahabat yang long time no see plus long distance.
Tahukah, bisa jadi saat ini ada sahabat kita yang merasa 'sendiri' padahal ia berada di tengah padatnya agenda-agenda organisasi yang pastinya banyak orang terlibat di sana...? Bahkan kita termasuk di dalamnya?
Hmm... Jika ini dibiarkan, bisa buahaya, kawand. Ia akan terasuki nuansa kesepian, merasa tidak diperhatikan, panen kacang (ngerasa orang-orang ngacangin dia, maksudnya...) Wah.wah... bisa jadi autisisasi di kalangan para aktivis! Lalu menipisnya ukhuwah, memudarnya rasa cinta, menghilangnya loyalitas, and... out
Padahal masalahnya bisa jadi dipicu hal yang sederhana: "tidak ada yang (sempat) 'menyapanya' saat ia tengah terlibat masalah!!!"


Kita tak pernah benar-benar tahu kapan sahabat kita berada dalam masalah yang menggalauwkan hatinya. Jika kita menangkap sinyal-sinyal itu,, sebagai sahabat yang baik (kita) ini segera ambil tindakan. Setidaknya berawal dari 'salam semut' dan sapaan kita bisa sedikit menghalau lamunannya; senyum hangat kita bisa melumerkan penatnya; raihan tangan kita bisa membuatnya merasa bahwa ia tak sendiri; sejenak kita di dekatnya (bila dirasa perluuntuk curhat) bisa meredam guncangan emosinya; dan sentuhan lembut jemari kita ke bahunya 'kan menguatkannya tuk sanggup melewati semuanya,,, meski sedikit trik ini tak sampai menuntaskan masalahnya. (ahay :D)


Positifnya, jika usai ia melewati masalahnya, kadangkala akan teringat sosok yang tlah menenangkannya tempo lalu. Who??? You are! Kemudian akan kian bersemi cinta dan ukhuwah di antara kalian (cocwit :D). Hey... ayo ingat berawal dari apa, tadi??? Yups, 'salam semut' dan sapa mu :)


that's great...!


Sebenarnya itu adalah rumus yang 14 abad lalu sudah ada formulasinya dari kekasih Allah Rosululloh saw. Beliau bersabda, "Demi dzat yang menguasai diriku, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan belum sempurna iman kalian hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian kutunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan maka kalian akan saling mencintai? Sebarkan salam di antara kalian." (HR Muslim)


So kawand, rajin-rajin tebarkan salam yuk :)
bagus lagi 'salam semut' 

keingetan sama Launun, 
# saalam sambung silatuurahmi
salam menumbuhkan cinta dii hati #


***
Tips OK 'salam semut' :

  1. Bisa langsung dipraktekkan,, syaratnya untuk para akhwat ke akhwat lagi, dan para ikhwan ke ikhwan lagi yah,, kecuali mahrom ;)
  2. Jangan mengawali salam kepada non-Musim, dan begini cara jawab salam dari orang non-Muslim: Rosululloh saw. bersabda, "apabila ahli kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah: wa 'alaikum." (Shohih Muslim No. 4024)
  3. Hindari nyegat orang yang lagi (maaf) keubeuleut untuk 'salam semut' denganmu.
  4. Baiknya jauhi tempat-tempat berikut ini untuk 'salam semut' : tengah jalan, atas rel kereta api, di atas roller coaster, di antara komunitas lesbi atau gay. 



ada ide tambahan??? :) silahkan...


[hikari]

3 komentar:

  1. aku bangetz :'(

    ujung tulisannya lucu :D

    BalasHapus
  2. Kau tidak sendiri, Anita chayang... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. :)

      aku tak sendiri.. karena setiap hari aku selalu ditemani banyak teman di FB dan blog :')

      Hapus