Senin, 19 Maret 2012

Manusia Bisa 'Terbang'

11/03/2012 pagi lalu, seorang sahabatku mengatakan,
"kita itu ibarat seekor burung yang tengah terbang tinggi. Sangat tinggi. Sangat sangat tinggi... yang sudah lelah meluncur menembus awan... menghantam angin yang menghadang. Ingin segera mendarat. Karna tempat yang dituju tinggal sesaat. Kalaupun kita (burung itu) disuruh balik kembali ke sarang, tidak akan kuat... mungkin bisa jadi jatuh dari ketinggian itu saking lelahnya kita mengudara. Dan mungkin kita akan butuh waktu yang sangaaat lama tuk bisa pulih serta terbang lagi, kalau terjatuh."


Saat ku bertanya apa yang akan ia lakukan, jawabnya, "saya akan melakukan apa pun yang saya mampu sekuat tenaga tuk tetap terbang. Apapun yang terjadi. Hingga mencapai tujuan. Meski sayap saya terkulai lemas."


that's great... Ada yang punya jawaban lain? (boleh acungkan kaki :D)




Yupz, sejenak benakku sibuk mengolah perkata dan menerjemahkan segurat makna dari kalimat-kalimat itu, yang meski mungkin tak identik dengan apa yang ingin sahabatku ini sampaikan.


Seekor burung yang mampu terbang, berarti ia memiliki sepasang sayap yang kuat. Sepasang sayap yang kibasannya mampu mengangkat tubuhnya melawan gravitasi bumi, membelah udara, dan membawanya tinggi ke angkasa. Kendali sepasang sayap inilah yang menjadi potensi unik bagi sang burung. Dan penerbangan sempurna dapat dilakukan jika sang burung mengetahui kondisi medan terbangnya dengan baik. 


Setiap manusia mampu 'terbang' berada pada level yang lebih tinggi dari sebelumnya, berada dalam proses ikhtiar untuk bangkit dan menggapai mimpi-mimpinya. Pada manusia, semua itu dikendalikan oleh potensi akal/pemikirannya yang diaktualisasikan oleh segenap raganya. Dan 'penerbangan' sempurna dapat ia alami jika memiliki pemikiran yang menyeluruh tentang kondisi medan 'terbang'nya yaitu kehidupan dan alam semesta ini, juga dirinya. Potensi pemikiran khas itu plus segenap ikhtiarnya dapat ia kerahkan untuk meraih the highest levelnya. (agak rumit ya bacanya :D)


Sejak menetas hingga usia sekitar 40 hari, seekor anak burung baru dapat melakukan penerbangan. Pada manusia tidak dibatasi usia minimal kapan ia mampu 'terbang', asalkan akalnya telah mampu membimbingnya, saat itulah pertanda ia siap melakukan 'penerbangan'. 


Jika alasan burung untuk terbang adalah dorongan dari instingnya untuk mempertahankan diri atau melestarikan jenisnya, maka agak berbeda pada manusia yaitu keyakinannya akan ada bahagia di akhir atau di puncak dari 'penerbangan'nya. Bahagia karna sekedar meraih materi, prestige (martabat), eksistensi diri, atau yang hakiki adalah meraih ridho Allah SWT.





*penerbangan = perjuangan*


Kawand, kita sebut 'penerbangan' ini adalah sebuah perjuangan. Perjuangan akan sukses dan dapat meraih 2 keuntungan jika memenuhi dua syarat:

  1. Niatkan ikhlas untuk meraih ridho Allah, bukan simpati manusia. "Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan RosulNYA, maka hijrahnya itu kepada Allah dan RosulNYA. Barang siapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya." (HR. Bukhori no. 1 dan Muslim no. 1907)
  2. Ada syariat yang memerintahkannya. "Dan barang siapa yang melakukan satu amalan yang tidak ada perintahnya dari Kami maka amalan tersebut tertolak." (Shohih, HR. Muslim dari 'Aisyah rodhiallohu 'anha)
Sukses karna akan meraih ridho Allah SWT, dan 2 keuntungan yaitu mendapatkan kemenangan di dunia dan akhirat. (azik :D)

Coba kusimpulkan, yang dimaksud sahabatku ini adalah suatu upaya 'penerbangan' dengan tujuan yang mulia. Sebuah 'penerbangan' yang ditempuh juga oleh ratusan ribu Kaum Muslim pada saat yang sama, yaitu memperjuangkan penegakkan diinNYA. Terus berjuang hinggapun butiran-butiran phospat dari ATP (Adenosin Triphospat) terkuras habis. Terus berjuang hingga Allah menangkan diin (Islam) ini atau kita syahid di dalamnya.
Insya Allah
.



[hikari]

2 komentar:

  1. Seorang pemuda HEBAT ia akan terus "terbang"...menuju mimpi-mimpi yang hendak ia raih..
    dan ia akan raih apapun resikonya..

    seorang pemuda CERDAS ia menempatkan mimpinya jauh membentang menembus batas..
    tak sekedar sampai di samudra dunia,atau belantara jagat raya.,tapi ia tembuskan melampaui itu semua.menuju kehidupan abadi yakni syurga.
    memang tampak ia di dunia. tapi pikirannya sudah keluar dr itu semua.
    memang seolah ia menuju dunia, tapi pandaangannya tak terarah kesana.
    memang terlihat ia meraih dunia, tapi sejatinya dunia hanya jalan saja...

    *salam pemuda berani bermimpi*

    BalasHapus
  2. LUARR BIASA...

    jazakumulloh khoir utk sharing nya,,
    smoga kita termasuk sosok pemuda HEBAT dan CERDAS itu.
    aamiin

    BalasHapus